Tema Scientific Atmosphere 7


Fight Against Noncommunicable Diseases: Reduce Further Progression of Global Burden of Disease
 Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, terjadi pula pergeseran pola penyakit didunia. Gaya hidup modern dan tingginya tingkat kesibukan masyarakat berpengaruh pada penurunan kualitas kesehatan terutama yang berhubungan dengan peningkatan faktor resiko Noncommunicable Diseases (NCDs). NCDs atau yang diketahui sebagai penyakit kronis, merupakan penyakit tidak menular dan memiliki progresifitas yang lambat, sehingga berpengaruh padadurasi penyakit yang panjang. World Health Organization (WHO) mengelompokkan NCDs menjadi 4 kelompok besar penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas tertinggi diantara NCDs lainnya, yaitu penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes. Lambatnya progresifitas dan durasi penyakit yang panjang membuat NCDs saat ini menjadi silent killer yang sangat berbahaya di dunia.

Dewasa ini, terjadi peningkatan signifikan pada laju morbiditas dan mortalitas NCDs. Berdasarkan atas data yang didapatkan oleh WHO, hingga saat ini angka mortalitas yang ditimbulkan oleh NCDs sebesar 36 juta kematian setiap tahunnya di dunia yang 80% dari angka tersebut terdapat di negara berpendapatan rendah dan negara berkembang. Di mana, 9 juta kematian terjadi pada usia dibawah 60 tahun atau yang disebut dengan premature death. Diantara berbagai penyakit yang termasuk ke dalam kelompok NCDs, penyakit kardiovaskuler menjadi penyumbang angka mortalitas tertinggi, yaitu sebesar 17,3 juta kematian setiap tahunnya. Selain itu, kanker juga memiliki angka mortalitas yang tinggi sebesar 7,6 juta kematian setiap tahunnya dan diikuti oleh penyakit pernapasan kronis serta diabetes yang mencapai angka 1,3 juta hingga 4,2 juta kematian setiap tahunnya. WHO memperkirakan pada tahun 2020, NCD akan menyebabkan 73% mortalitas dan 60% morbiditas di seluruh dunia.

Saat ini, NCD menjadi permasalahan mayor kesehatan di Indonesia. Terbukti menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesda), pada tahun 2007 NCDs merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia hingga mencapai 31,9% dari seluruh kematian di Indonesia. Menurut WHO, hampir 80% dari seluruh kematian akibat NCD terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Lebih dari 80% dari seluruh kematian yang terjadi di Indonesia akibat NCD, disebabkan oleh penyakit kardiovaskulerdan diabetes, hampir 90% disebabkan oleh penyakitpernapasan kronis, dan sekitar dua per tiga kematian akibat kanker terjadi di negara berpendapatan rendah danmenengah, termasuk Indonesia. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat NCDs di Indonesia diakibatkan oleh meningkatnya faktor resiko NCDs pada masyarakat Indonesia, seperti meningkatnya penggunaan tembakau, penurunan aktivitas fisik, dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat.

Selain menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, NCDs juga memberikan efek negatif pada sosial ekonomi masyarakat di dunia. Peningkatan pembiayaan di bidang kesehatan dan berkurangnya kelompok usia produktif akibat NCDs, menyebabkan memburuknya aspek finansial masyarakat dan menurunkan kesejahteraan hidup masyarakat. Berdasarkan atas fenomena peningkatan morbiditas dan mortalitas NCDs serta efek negatif yang ditimbulkanoleh NCDs pada berbagai aspek kehidupan terutamapada bidang kesehatan, Scientific Atmosphere 7 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengangkat tema “Fight Against Noncommunicable Diseases: Reduce Further Progression of Global Burden of Disease”. Diharapkan dengan diangkatnya tema tersebut, mahasiswa kesehatan seluruh Indonesia tergerak untuk secara aktif melakukan upaya controlling NCDs di Indonesia melalui berbagai inovasi dengan pendekatan komprehensif pada seluruh sektor kehidupan yang berhubungan dengan NCDs.

0 komentar:

Posting Komentar